"Bonto-Bonto
Desa Bontosomba, Maros"
Kamis, Pagi yang disambut hujan, cuaca hari itu tak
bersahabat. Hujan terus mengguyur kota Makassar. Setelah hujan mulai redah,
pemberangkatan gelombang pertama dimulai. Hujan yang lebat tidak membuat
semangat dari calon volunteer down.
Setiba dipasar, kami istirahat terlebih dahulu,
mengisi lambung tengah, sembari menunggu kak copay dan kak ical. Sembari kami
bermain bersama adik disana. Dan orang yang kami tunggupun, kami kira tersesat
dan lain lain, ternyata singgah istirahat di rumah salah satu kakak relawan
GUB. Kamipun melanjutkan perjalanan, dimana jalanan yang becek dan hujan akibat
hujan, hingga membuat beberapa motor berjatuhan. Kami terus melanjutkan
perjalanan hingga kesekolah. Kami melalui hutan pinus yang indah, gunung, dan
sungai kecil. Setibanya didekat sekolah, kami istirahat sejenak. Hari mulai
gelap, kami melanjutkan perjalanan, setiap melewati sungai yang kelihatan besar
hatiku berkata *wah sudah dekat ni* ahhh ternyata salah itu bukan sungai yang dimaksud.
Tak lama kemudian kami tiba disungai yang besar dan arusnya juga kuat. Kami
berjalan kaki menyeberangi sungai itu. Sembari menunggu yang lainnya, kami
menurunkan barang dari mobil warga. Dan kembali istirahat. Karena malam semakin
larut, beberapa dari kami melanjutkan perjalanan, yah kami menamainya tim pacet
wkwkwwkwk. Tetapi apalah daya dengan kaki saya yang jalannya cepat ketika
melalui medan seperti itu, yah mungkin sudah terbiasa. Akhirnya jalan sendiri
di depan, suara binatang mulai berbunyi. Rasa takut sebernya menyelimuti,
apalagi ketika anjing mulai menggonggong, tetapi itu tidak membuat saya patah
semangat. Terus berjalan sembari mendengarkan musik. Hingga tak terasa telah
tiba di rumah warga yang akan kami tempati yaitu Desa Bontosomba. Sesampainya
disana, kami bersih-bersih sembari menunggu yang lain. Kamipun makan bersama,
yah menu malam itu *Palekko*, yang membuat sebagian dari teman-teman terisak
sampai meneteskan air mata, yah karena kepedisan. Malam yang indah. Setelah itu
kami bergegas istirahat.
Jum'at, lagi-lagi cuaca masih belum mendukung, rasanya
masih ingin membaringkan tubuh, yah tetapi tujuan kami bukan untuk itu. Kami
bergegas menyiapkan media pembelajaran di hari itu. Kami mengumpulkan
adik-adik, kemudian membagikannnya menjadi 3 kelas. Saya pun megajar di kelas A
(Kelas 4-6 hingga SMP). Karena cuaca hari itu kurang mendukung, siswa kelas A
hanya ada 4, yah mereka adalah Aril, Fadil, Kuba, dan Haedir. Kami mulai dari
pelajaran Matematika kemudian Bahasa Indonesia. Dengan melihat kemampuan
mereka, Aril sangat mahil dalam pelajaran Matematika serta Bahasa Indonesia,
dan kuba juga sangat mahir di pelajaran Bahasa Indonesia, sedangkan fadil yang
masih pemalu. Dan haedir yang belum mampu membaca. Dibalik dari kemampuan itu,
mereka sangat antusias belajar, apalagi dengan metode yang calon volunteer
berikan, membuat adik-adik tertarik belajar. Setelah pelajarn usai, kami
istirahatkan mereka sejenak, sembari bermain-main menunggu makan siang. Setelah
itu, kami lanjut mengajar mengaji. Waww luar biasa, mereka sangat lancar,
meskipun masih ada beberapa salah penyebutan, tetapi di usia mereka itu sudah
sangat mengagumkan. Setelah mengaji selesai kemudian melanjutkan pelajaran
PHBS, yah sikat gigi dan cuci tangan. Yang paling unik ketika adik-adiknya di
gosokkan giginya oleh kakak-kakak, ada juga yang sampai berdarah ahahahah, yah
mungkin karena mereka sangat menekannya. Setelah itu lanjut dengan kelas
inspirasi. Dan setelah semua pelajaran usai, kami beristirahat begitupun
adik-adik.
Sabtu, cuaca hari itu sangat cerah, adik-adik mulai
bertambah. Untuk dikelas A sendiri bertambah 6 orang. Ada Andini, Inna, Ita,
Eda, Ela, dan Linda. Kami mulai pelajaran Pendidikan Karakter, antusias
adik-adik juga makin membara, meskipun kadang masih sulit untuk memahami.
Begitupun pelajaran selanjutnya yah IPA, mereka masih sulit untuk membedakan
organ tubuh, namun mereka antusias, karena metode yang digunakan membuat
adik-adik tertarik. Aril, Kuba dan Andini yang begitu gercep ingin menjawab
setiap games yang ada. Beralih ke pelajaran selanjutnya yah Agama. Antusias
mereka juga sangat luar biasa, meskipun beberapa dari mereka belum hafal bacaan
sholat. Setelah pelajaran usai, kamipun istriahat. Kemudian kami makan siang,
setalah itu saya dan beberapa teman lainnya yang menjadi support medis ikut
berjalan ke rumah warga untuk mengalaksanakan pemeriksaan kesehatan. Jarak
rumah yang satu kerumah yang lain cukup jauh, perjalanan yang dikelilingi
pemandangan indah. Adik Idul dan Haeril yang menemani kami. Ketika kami
dihidangkan cemilan, tak lupa kami mengsntongi beberapa ahahaha apalagi ketika
berada dirumah terakhir, masih meyempatkan membungkus cemilan yang dihidangkan
buat kami, dan masih saja meminta jeruk wargað. Dan sang pemanjat pohon jeruk yah
kak Accang wkwkwkw. Perjalanan yang banyak makannyað€£. Setelah itu kami
kembali, mengingat eaktu semakin sore. Setibanya dirumah kami langsung
istirahat, yah mungkin lelah. Malampun tiba, dimana malam terkahir bersama
adik-adik. Kami menyempatkan mengajar adik-adik mengaji, setelah itu melakukan
kegiatan semalam lebih akrab bersama teman-teman calon volunteer, panitia dan
pengurus. Setelah itu kami langsung istirahat, untuk perjalanan balik dipagi
hari.
Minggu (Ahad), Alhamdulillah cuaca mendukung untuk
kembali, meskipun rasanya ingin masih berlama-lama. Adik-adik selalu mendoakan
agar hujan turun, agar kami tidak jadi kembali. Tetapi mau tidak mau, kami
harus kembali, ada hal yang juga harus dituntaskan di Makassar. Kamipun pamit
dengan warga setempat dan adik-adik yang ada. Perjalanan yang diiringi dengan
pemandangan indah, naik turun gunung, dan melalui sungai-sungai. Serasa ingin
cepat sampai di Makassar, untuk beristirahat seharian. Setiba di Makassar, ada yang menggaggu fikiran saya, yah itu
selalu terbayang bayang. Apakah adik-adik disana akan terus belajar setelah
kepulangan kami, ataukah mereka juga tidak lagi membuka buku setelah kami tidak
ada disana. Apalagi mereka yang betul-betul belum bisa membaca apalagi mengenal
huruf. Mengingat sekolah mereka juga yang lumayan jauh untuk dijangkau. Entah
apakah kita hanya sebatas ingin mengetahui kapasitas adik-adik disana, ataukah
kita akan kembali mengobservasi kembali kemampuan adik-adik disuatu hari nanti.
Setelah 3 hari, banyak moment yang tercipta bersama
teman-teman juga adik-adik. Terima Kasih kalian luar biasa.
Sedikit pesan, ketika kita tidak mampu melakukan hal
besar, mari lakukan hal kecil dengan cara yang hebat. Kalian boleh mengeluh
tetapi jangan menyerah❤️.
#GenerasiUntukGenerasi